Rabu, 07 Desember 2022

Sehat Luar, Sakit Dalam.




Aroma obat tercium dan pasien berlalu lalang menjadi pemandangan di depan mata. Banyak pasien yang antre sebagai pengguna BPJS. Apalah dayaku yang tidak bisa menggunakannya karena perantau. Aku tidak sempat pulang untuk mengurusnya. Berharap suatu saat nanti kartu asuransi kesehatan bisa digunakan dimanapun. Akhirnya, aku memilih berobat di poli eksekutif. Memang bukan pertama kali ke rumah sakit ini. Jadi sudah tau alur administrasinya, sehingga lebih cepat prosesnya. Sesampai disana langsung naik lift ke lantai 2, mendaftar di bagian administrasi untuk konsultasi dengan dokter spesialis langgananku.

Senyuman dokter cantik berkacamata nan ramah di dalam ruangannya menyapaku. Setelah berkonsultasi disarankan untuk USG dan medical check up di laboratorium. Lalu mendaftar untuk dijadwalkan oleh petugas. Namun, harus kembali keesokan harinya untuk diambil sampel darah dan air seni. Aku sudah tidak sabar menunggu hasilnya karena rasa penasaran yang tinggi. Setelah sekian jam menunggu, hasil laboratorium di dalam amplop putih sudah di tanganku.

Diagnosis dokter adalah masalah infeksi di sekitar endometrium, ternyata hasil lab juga sama. Dokter sudah menjadwalkan kontrol ulang, penanganan pertama dengan obat. Selanjutnya bisa dilakukan endoskopi. "Ternyata penyakit dalam itu menipu ya." Pikirku dalam hati. Fisik terlihat sehat dari luar, ternyata organ tubuh dalam memberontak. Mungkin selama ini aku dzolim sama tubuhku sendiri. Padahal tubuh kita punya hak untuk dirawat kesehatannya. Ini sebagai pertanggung jawaban kepada Maha Pencipta. Sehat fisik di luar, belum tentu sehat jiwa dan organ dalam. Sakit juga adalah teguran dan bisa jadi ujian sebagai pengugur dosa. 

Semangat sembuh para survivor. Setiap penyakit pasti ada obatnya. Jangan mudah menyerah😃

#ChallengeKMI

#PentigrafRasaHariIni

Sabtu, 03 Desember 2022

Birrul Walidain

Kiri ke kanan (adik- ibu- aku)


Hangatnya mentari pagi semakin menambah semangat. Akhir pekan tiba dengan rutinitas padat. Saatnya belanja bahan masak ke pasar.  "Apa menu hari ini ya? Tanyaku sendiri." Biasanya masak dengan menu sederhana yang beli di penjual sayur dekat rumah. Khusus hari Sabtu, pasti aku masak lebih banyak. Meskipun bukan koki profesional, tetap menyajikan makanan enak untuk orang spesial. Siapa lagi kalau bukan ibuku yang tinggal di Surabaya karena merantau bekerja.

Jalanan penuh dengan kendaraan yang berbaris rapi, meramaikan malam Minggu. Aku memilih untuk birrul walidain, silaturrahim kepada orang tua. Tidak lupa membawa buah anggur, dan kelengkeng. Ada juga hasil masakan berupa tongkol suwir, dan tumis sayur tiga warna (kacang panjang, bunga kol, dan wortel). Ibuku memang suka makan buah dan sayur banyak warna karena gizinya lebih lengkap.  

Sesampai disana, perbincangan antara anak dan orang tua sampai larut malam. Bahkan kadang tidak berasa sampai ganti hari. Maklum karena pertemuan yang hanya seminggu sekali. Melepas rindu dengan berbagi kabar suka atau duka. Aku tetaplah putri sulungnya yang seperti dulu, meski sudah menikah. Hanya sekarang beda tempat tinggal karena aku ikut suami di Sidoarjo. Begitu juga adikku tinggal di Madura karena sekolah disana. Sedih rasanya kalau nanti harus pindah kota lagi. Kehidupanku merantau sejak SMA membuat jauh dari orang tua. Aku tidak ingin jauh lagi secara fisik, meski bisa dekat dengan doa. 

#ChallengeKMI

#PentigrafRasaHariIni

Jumat, 25 November 2022

Berani Menikah Muda dan Beda Status




1. Alasan Menikah Muda 

Kala itu usiaku menuju 23 tahun 
Pada Juni mendatang
Sedangkan dia menuju angka 27
Pada Oktober mendatang.

Usia yang terpaut 4 tahun 
Ah...tidak penting usianya
Terpenting cara berfikirnya.

Ada yang masih muda
Berfikir layaknya orang dewasa
Begitu sebaliknya yang tua
Berfikirnya masih labil seperti anak kecil.

Sejatinya bukan faktor usia 
Menjadi patokan menikah
Kesiapanlah yang menjadi alasan utama
Siap menjalani lika liku rumah tangga.

Keputusan menikah usia muda tidaklah mudah
Namun juga tidak terlalu sulit
Ikutilah sekolah pranikah
Sebagai bekal ilmu di sekolah nikah dunia nyata.

Banyak yang bertanya kenapa memilih menikah muda ? 
Lantas saya jawab karena mengikuti sunnah Rasulullah dan beribadah 
Lillahi Ta'ala
Bersama pasangan halal
Menuju surga-NYA.

Menikah itu menyempurnakan separuh agama
Menghindari maksiat semakin merajalela
Memerangi godaan syaitan 
Untuk melawan syahwat yang tidak semestinya.

Hai para pria
Tegaslah bersikap
Jangan jadikan wanita hanya permainan
Beri keputusan pasti, pilih lepaskan atau halalkan.

Hai para wanita
Jangan tertipu janji manis pria
Dirimu lebih manis 
Tak pantas menerima kenyataan pahit.

Kalau kalian menunggu siap materi
Sampai matipun tidak akan menikah
Sifat manusiawi tidak pernah puas
Percayalah menikah menyatukan dua rezeki manusia.

Menikah itu tidak sulit
Yang menyulitkan manusia sendiri
Terlalu banyak kriteria standar
Hingga lupa manusia tidak ada yang sempurna.

Jodoh adalah cerminan diri
Perbaiki diri jika ingin mendapat jodoh terbaik
Bukan malah menyulitkan mahar
Hingga memundurkan niat pria untuk meminang lantaran mahal.

Mahar yang saya minta cincin emas 
2 gr, seperangkat alat shalat dan shalawat nabi 100x
Cincin menjadi simbol pengikat hubungan
Seperangkat alat shalat menjadi pengingat untuk selalu beribadah kepada Allah
Shalawat menjadi dzikir yang selalu dilantunkan untuk meneladani Rasulullah.

Pesan untuk para jomlo, cukup pilihlah yang seiman dan bertanggung jawab
Pria mampu menjadi imam
Wanita tunduk menjadi makmum 
Membangun keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah.

2. Menikah Beda Status

Ada istilah selain pernikahan dini
Ada juga istilah pernikahan beda status
Ada si kaya bersanding dengan si miskin
Ada si konglomerat bersanding dengan keluarga melarat.

Hal itu juga terjadi pada saya
Memang saya dan pasangan berasal dari keluarga yang sama-sama sederhana
Namun profesi kita berbeda
Saya masih seorang mahasiswi yang melanjutkan pascasarjana (S2), sedangkan suami saya sudah bekerja.

Alhamdulillah keluarga saya masih lengkap
Sedangkan suami saya adalah anak yatim piatu
Saya yang masih manja minta apapun sama orang tua
Dia sudah mandiri untuk bertahan hidup.

Memang strata pendidikan saya lebih tinggi daripada suami
Lantas bukan berarti saya langsung berubah posisi menjadi pemimpin keluarga
Kodrat wanita tetap sebagai makmum
Karena kaum hawa tercipta setelah kaum adam

Kalian tidak perlu takut menikah beda status
Tidak ada perbedaan di mata Allah
Semuanya sama tanpa ada diskriminasi
Tenang saja, Tuhan tidak korupsi kok.

Salam cinta dari istri bahagia❣

Minggu, 26 Januari 2020

Filosofi Rumah


Tulisan ini terinspirasi saat membantu tugas prakarya adik
Membuat sketsa rumah menggunakan kain flanel
Warna warni hasil karya tanganku meski tidak sekolah TK.

Sebuah rumah lengkap dengan jendela dan pintunya
Bahkan pepohonan dan rumput tumbuh di halaman rumah
Disinari matahari yang berseri indah.

Eitss...tidak akan membahas rumah tangga
Kasihan yang baca belum tentu sudah berumah tangga semua
Termasuk penulis, namun doakan segera menuju halal. Aamiin

Saya adalah manusia yang selalu belajar kepada siapapun dan dimanapun
Bahkan pada benda pun tetap saya pelajari
Termasuk rumahku yang menjadi surgaku.

Rumah adalah tempat naungan
Ibarat hidup yang butuh naungan
Carilah pelindung di kala sedih, tidak lain adalah Sang Pencipta.

Pondasi rumah yang kuat tidak mudah roboh
Begitu juga pondasi iman yang kuat
Tidak akan mudah tergoda.

Pintunya sebagai penanda masuk rumah
Layaknya iman dan taqwa
Sebagai pintu masuk surgaNYA.

Jendela sebagai tempat keluar masuknya angin
Layaknya hati sebagai kontrol diri
Tempat munculnya berbuat pahala atau dosa.

Terdiri dari beberapa kamar
Sebagai tempat istirahat
Mengajarkan manusia untuk istirahat sejenak, tidak bekerja terus menerus.

Atap rumah menjadi penutup
Jika atapnya sempurna, terlindungi dengan baik kehidupan di dalamnya
Jika hidup baik juga terlindungi dari panasnya api neraka.

Berdoalah semoga mendapat perlindunganNYA
Dikuatkan aqidahnya
Dijadikan golongan ahli surgaNYA.

Aamiin

#10harimenulis
#ChallangeMenulis


Filosofi Obat

Kehidupan memang berpasangan
Ada pasangan suami istri
Ada siang dan malam hari.

Ada waktu sembuh dan sakit pula
Penyakit yang sudah disediakan obatnya
Lantas jangan berputus asa.

Fisik saya terlihat baik namun organ dalam sedang bermasalah
Mudah lapar dan kenyang
Perut sering kembung dan terasa mual.

Gejala yang dibiarkan bertahun-tahun
Membuat bobot badan semakin menurun drastis
Mengira sejak dulu akibat gen dari nenek

Tidak salah jika banyak yang mengira saya masih SMA
Jika melihat bobot badan saya masih pantas
Ah...stop body shaming. Tidak ingin membahas fisik, tapi obat.

Sejak saya melanjutkan kuliah pascasarjana
Pulang disambut dengan rasa terkejut dari keluarga
Diperiksalah ke dokter.

Benar ada permasalahan pencernaan
Dilakukan terapi obat herbal
Mengonsumsi banyak obat, salah satunya yang dikonsumsi Chrish John sebelum bertanding untuk menguatkan stamina.

Banyak hal yang saya pelajari dari obat
Ilmiahnya yakni racikan bahan dari bidang farmasi
Faktanya obat setiap penyakit sudah tercantum dalam Kitab Suci (Al-Quran).

Buktinya dokter saya memberikan madu dari bunga clover
Madu herbal yang dinilai paling steril nomer dua oleh WHO (World Health Organization).

Sudah jelas dalam Al-Quran
Madu disebutkan sebagai obat
Bahkan lebah dijadikan nama sebuah surah.

Tidak hanya obat fisik
Obat hati pun sudah tersedia
Ingatlah tombo ati lima macamnya

Produk obat berbagai penyakit tersedia
Mengajarkan bahwa setiap pernasalahan ada penyelesaian
Tinggal bagaimana kita berikhtiar mendapatkannya.

Obat juga ada pilihan
Ada herbal maupun kimiawi
Pasien yang berhak menentukan.

Obat herbal lebih aman dari efek samping
Tapi proses kerjanya lebih lama
Berbeda dengan kimiawi lebih cepat namun banyak efek sampingnya.

Hal itu ibarat pilihan hidup
Ingin memilih sesuatu yang aman tapi prosesnya lama
Atau sesuatu yang instan tapi resikonya tinggi.

Saudaraku...Jangan asal berobat
Sesuaikan dengan jenis penyakitnya
Ingat bahwa obat hanya perantara, tetap Sang Kuasa yang menyembuhkan.

#10harimenulis
#ChallangeMenulis



Filosofi Sawi


Daunnya hijau lebar 
Batangnya pendek
Sering muncul di mangkok makanan

Banyak panggilannya 
Sebagian orang menyebutnya sawi
Sebagian lagi menyebutnya pakcoy

Sama halnya nama manusia yang memiliki banyak panggilan
Diriku saja memiliki panggilan lebih dari lima
Hingga mendapat panggilan unik, ternyata artinya tidak baik
Berhati-hatilah dengan nama, jangan sampai mengubah arti

Terserah kalian ingin menyebut sawi atau pakcoy
Kalian pasti pernah merasakan sedap tumisnya
Begitu renyah terasa di lidah

Hijaunya sawi melambangkan warna alam
Bahkan bisa dijadikan pewarna hijau alami
Tidak perlu menggunakan bahan kimiawi

Sajiannya sebagai pelengkap hidangan
Terasa hambar mie ayam tanpa sawi
Ibarat jomlo tanpa pelengkap hidup

Kecil tapi besar khasiatnya
Jangan pernah meremehkan si kecil
Karena si besar belum tentu sebesar khasiatnya

Bagi kalian penyuka sawi
Jangan merasa gengsi
Sebab itu sayur bergizi


#10harimenulis
#ChallangeMenulis




Filosofi Jagung

Sumber: Google

Panjang berbiji kuning  tertutup kulit 
Berasal dari Negara Meksiko
Menjadi bahan makanan pokok kedua di Indonesia setelah padi
Itulah jagung

Diriku penyuka jagung
Jadi makanan pokok waktu kecil
Jadi topik praktik kerja lapang waktu kuliah
Jadi topik kajian penelitian untuk skripsi

Selain jagung pangan ada juga untuk pakan
Terdapat juga jagung manis
Ibarat barang yang beragam 
Harus digunakan sesuai kebutuhan 

Ada penikmat jagung bakar atau barbeque 
Ada penikmat jagung susu keju
Ada penikmat nasi jagung 
Jadilah seperti jagung yang disukai banyak orang 

Penyerbukannya menyilang dibantu angin
Sama halnya manusia bisa berinteraksi satu sama lain melalui perantara 
Membuktikan hidup di muka bumi tidak sendiri
Hilangkan rasa ego yang mengakar di hati

Varietasnya menggunakan nama wayang
Ada arjuna, bima, nakula dan sadewa
Namanya menunjukkan sifat pendekar
Sekokoh batangnya dan sekuat akarnya

Risetku tentang varietas jagung yang berpotensi tongkol dua
Hasilnya diperoleh dalam satu pohon bisa bertongkol dua, tetapi besarnya tidak seragam
Menunjukkan bahwa sifat manusia itu seragam meski satu darah atau terlahir kembar pun
Kita terlahir punya potensi yang berbeda untuk berkolaborasi berkarya

Agribisnis jagung pun masih menjadi polemik
Banyak sekali permainan politik
Masalah data impor dan ekspor
Tentang siapa yang mengeksplor

Dosen pengujiku bertanya ini salah siapa
Lantas kujawab salah regulasi
Memang regulasi yang tidak diterapkan baik
Akan berdampak buruk pada semua sektor

Kuingin kabar jagungku baik-baik saja
Peternak tidak menderita karena harga kemahalan
Rakyat sadar akan diversifikasi pangan
Tidak hanya dijadikan pilihan kedua setelah padi.

#10harimenulis
#ChallangeMenulis