Aroma obat tercium dan pasien berlalu lalang menjadi pemandangan di depan mata. Banyak pasien yang antre sebagai pengguna BPJS. Apalah dayaku yang tidak bisa menggunakannya karena perantau. Aku tidak sempat pulang untuk mengurusnya. Berharap suatu saat nanti kartu asuransi kesehatan bisa digunakan dimanapun. Akhirnya, aku memilih berobat di poli eksekutif. Memang bukan pertama kali ke rumah sakit ini. Jadi sudah tau alur administrasinya, sehingga lebih cepat prosesnya. Sesampai disana langsung naik lift ke lantai 2, mendaftar di bagian administrasi untuk konsultasi dengan dokter spesialis langgananku.
Senyuman dokter cantik berkacamata nan ramah di dalam ruangannya menyapaku. Setelah berkonsultasi disarankan untuk USG dan medical check up di laboratorium. Lalu mendaftar untuk dijadwalkan oleh petugas. Namun, harus kembali keesokan harinya untuk diambil sampel darah dan air seni. Aku sudah tidak sabar menunggu hasilnya karena rasa penasaran yang tinggi. Setelah sekian jam menunggu, hasil laboratorium di dalam amplop putih sudah di tanganku.
Diagnosis dokter adalah masalah infeksi di sekitar endometrium, ternyata hasil lab juga sama. Dokter sudah menjadwalkan kontrol ulang, penanganan pertama dengan obat. Selanjutnya bisa dilakukan endoskopi. "Ternyata penyakit dalam itu menipu ya." Pikirku dalam hati. Fisik terlihat sehat dari luar, ternyata organ tubuh dalam memberontak. Mungkin selama ini aku dzolim sama tubuhku sendiri. Padahal tubuh kita punya hak untuk dirawat kesehatannya. Ini sebagai pertanggung jawaban kepada Maha Pencipta. Sehat fisik di luar, belum tentu sehat jiwa dan organ dalam. Sakit juga adalah teguran dan bisa jadi ujian sebagai pengugur dosa.
Semangat sembuh para survivor. Setiap penyakit pasti ada obatnya. Jangan mudah menyerah😃
#ChallengeKMI
#PentigrafRasaHariIni